Kamis, 25 Juni 2009

Antara Ilmu dan Harta

Dalam sebuah hadits, Rasulullâh pernah bersabda bahwa beliau adalah ilmu dan 'Ali-lah pintunya. Ketika kaum Khawârij mendengar ini, mereka merasa iri dan membenci Imam 'Ali kw. Kemudian memilih sepuluh pakar dan pembesarnya untuk melakukan dialog Imam Ali kw. Mereka sepakat untuk memberikan satu pertanyaan
yang sama kepada beliau. Apabila beliau mampu menjawab pertanyaan mereka dengan jawaban yang beda satu sama lain, maka mereka akan menganggap beliau sebagai seorang yang pintar seperti yang pernah Nabi saw.
Maka datanglah orang yang pertama dari Khawârij itu dan bertanya,Ali! Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?" lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw
"Apa alasannya?" tanya orang tersebut adalah warisan para nabi sedangkan harta adalah warisan Qârun, dan Fir'aun dan yang lainnya " jawab Imam Ali. Orang itu pun
pergi setelah mendengar jawaban tersebut.
Kemudian datanglah Khawârij kedua dan menanyakan pertanyaan yang sama, Imam Ali pun menjawab, lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut itu harus dijaga olehmu sedangkan ilmu akan menjagamu" Kemudian
orang itu pun pergi setelah mendengar jawaban tersebut.
Setelah itu, orang ketiga dari mereka menemui Imam Ali dan menanyakan yang sama, dan Imam Ali pun menjawab, lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut. harta itu akan mempunyai musuh yang banyak, sedangkan pemilik
ilmu mempunyai teman yang banyak". Kemudian orang itu pun pergi mendengar jawaban tersebut.
Kemudian datanglah Khawarij yang keempat menanyakan pertanyaan yang Imam Ali kw menjawab, lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut. engkau menggunakan harta itu maka harta itu pun akan berkurang, jika ilmu yang kau punyai kau gunakan maka ilmu itu pun akan Setelah mendengar jawaban tersebut, orang itu pun pergi. itu utusan kelima dari mereka mendatangi Imam Ali kw dan pertanyaan yang sama maka beliau pun menjawab, lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut.
"Pemilik harta dipanggil dengan sebutan si kikir dan sebutan yang sedangkan pemilik ilmu dipanggil dengan nama keagungan dan Setelah puas dengan jawaban itu, ia pun pergi. datanglah orang keenam menanyakan hal yang sama, dan Imam Ali pun menjawab,
"Ilmu lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut.
"Harta itu harus dijaga dari pencuri, sedangkan ilmu tidak perlu darinya". Setelah puas dengan jawaban beliau, orang itupun pergi.
Orang ketujuh dari mereka datang menemui Imam Ali kw dengan mengajukan yang sama, maka beliau pun menjawab, lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut. harta itu akan dihisab pada hari kiamat, sedangkan pemilik
ilmu akan diberi syafa'at pada hari itu". Setelah mendengar jawaban ia pun pergi
Setelah itu utusan kedelapan dari mereka menemui Imam Ali kw dengan yang sama, beliau menjawab, lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut. akan menyusut dengan lama disimpan dan dimakan waktu, sedangkan
ilmu takkan pernah aus dan takkan pernah binasa"Kemudian ia pun pergi mendapat jawabannya. datanglah utusan kesembilan dan menanyakan pertanyaan yang
sama, Imam Ali kw pun menjawab,
"Ilmu lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut.
"Harta itu dapat mengeraskan hati, sedangkan ilmu dapat menerangi Setelah mendenga jawaabn tersebut, ia pun kembali pada kaumnya. mereka mengirim utusan terakhir untuk menanyakan pertanyaan sama, maka Imam Ali kw menjawab, lebih utama daripada harta" jawab Imam Ali kw alasannya?" tanya orang tersebut.
"Pemilik harta suka mengakui dirinya sebagai raja, sedangkan pemilik mengakui dirinya sebagai seorang hamba" Khawârij yang kesepuluh inipun pergi dan Imam Ali kw berkata, sekiranya mereka masih menanyakan hal yang sama lagi, maka saya menjawabnya dengan jawaban yang berbeda pula selama saya masih Setelah melakukan dialog ini, sepuluh Khawarij itu pun datang untuk diri dan mereka percaya bahwa Imam Ali kw adalah benar seorang yang 'alim.
Dari kisah diatas, kita bisa mengambil hikmah bahwa begitu berharga tingginya nilai suatu ilmu dibanding hanya setumpuk harta. Begitu nilai ilmu, Imam Ali kw pernah berkata : " Aku adalah hamba orang yang mengajarkan ilmu walaupun satu huruf". Adapun mengenai harta, seorang ulama sufi, Imam Hasan al-Bashri pernah
mengatakan bahwa esensi harta itu adalah sesuatu yang halalnya akan dan haramnya akan disiksa. Kisah diatas juga mengingatkan kita lebih giat lagi mencari dan menelusuri ilmu-ilmu yang bisa bagi kita sepanjang masa. Dan tentunya niat kita dalam
mencarinya pun harus dilandasi dengan kemurnian hati untuk memperolehNya dan menggapai ketenteraman jiwa dalam menghambakan diriNya. Wallâhu a'lam bish-shawâb.
Kamis, 14 Mei 2009

” Baca Al-Qur’an Yukkk !”

Alhamdulillah karena Allah Swt masih memberi kita kesempatan untuk hidup di dunia sampai detik ini, dan sebagai tanda syukur, kita berniat dan berusaha mengisi umur yang tersisa ini dalam kebaikan dan ketaatan kepada-Nya.
Sebelum memulai tulisan ini saya ingin mengajukan beberapa pertanyaan dengan harapan saudara-saudara yang kebetulan membaca tulisan ini menjawab dengan jujur didalam hati saudara.
Berapa banyak bahasa yang anda kuasai?
Berapa lama anda belajar untuk menguasai bahasa tersebut?
Apakah hari ini anda sudah membaca surat kabar? Berapa banyak lembar surat kabar yang anda baca hari ini?
Berapa banyak waktu yang anda butuhkan untuk membaca tulisan atau sekedar berkunjung dan menyapa di shoutbox blog tetangga?
Mungkin untuk jawaban pertama hampir sebagian besar menjawab minimal menguasai atau mengerti 2 bahasa , bahasa Indonesia dan bahasa inggris, dan tentunya untuk menguasai kedua bahasa tersebut. Setiap orang memerlukan waktu yang berbeda-beda tergantung dari tingkat kecerdasan seseorang.
Dan untuk menjawab pertanyaan no 3 kemungkinan besar sebagian kita sudah membaca atau minimal mengetahu berita apa yang terjadi hari ini. Dan paling sedikit 1 koran yang dibaca. Begitu juga sebagian besar dari kita minimal 5 sampai 10 blog yang dikunjungin dalam sehari dan memerlukan minimal 30 menit dalam sehari untuk membaca postingan disemua blog yg dikunjungi baik secara menyeluruh atau secara garis besar.
Andaikan setiap dari kita melakukan hal yang sama terhadap Al-qur’an, Membuka setiap lembarannya, membaca dengan tartil, dan penuh keagungan, sudah barang tentu Allah Swt dan Rasulullah akan merasa teramat senang dengan apa yang kita lakukan.
Sekarang, adakah diantara kita yang hari ini menyempatkan membaca Al-qur’an sebelum memulai aktifitas disetiap harinya? I juz dari al-qur’an atau minimal 10 ayat setiap harinya? 5 menit saja setiap harinya ? atau setidaknya memengang Al-qur’an hari ini? atau barang kali anda lupa dimana anda meletakan Al-qur’an dirumah anda?
Apakah kita merasa malu memiliki Al-qur’an sehingga segan untuk menyentuhnya apalagi untuk sekedar membukanya? Pada hal salah satu kemuliaan umat Rasulullah saw adalah dengan diturunkannya Al-qur’an seperti hadist yang diriwayatkan dari Aisyah r.ha. dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda. “Sesungguhnya tiap-tiap kaum itu memiliki kemuliaan dimana mereka berbangga-bangga dengannya. Sesungguhnya kebanggaan umatku dan kemuliannya adalah Al-Qur’an.”
Trus kenapa kita malu untuk membacanya!!! Apakah kita tidak bisa membacanya ?? kenapa kita tidak belajar sebagai mana kita belajar untuk mempelajari hal-hal yang lainnya? Apakah kita berpikir mempelajari al-qur’an membuang-buang waktu ? Padahal Allah Swt memberikan pahala yang besar apa bila kita berusaha untuk mempelajarinya .
Mulla Ali qari rah.a meriwayatkan dari Thabrani rah.a dan Baihaqi rah.a bahwa “Barang siapa yang berusaha bersusah payah menghafal alqur’an, tetapi tidak dapat menghafalnya, maka ia akan mendapatkan pahala dua kali lipat. Dan barang siapa yang betul-betul ingin menghafal alqur’an tetapi tidak mempunyai kemampuan menghafalnya, tetapi terus membacanya, maka Allah swt akan membangkitkan pada hari mahsyar dengan para hafidz Al-qur’an.”
Betapa banyak kemudahan yang Allah Swt berikan kepada kita dan betapa besar pahala yang Allah Swt janjikan untuk kita bila mana kita mau membaca serta mengamalkan apa yang terdapat dalam al-qur’an.
Bahkan jika al-qur’an memberi syafaat kepada seseorang, maka syafaatnya akan diterima oleh Allah Swt dan Al-qur’an akan merayu Allah Swt agar meninggikan derajat mereka.
Begitu juga sebaliknya barang siapa yang dituntut oleh Al-qur’an maka Allah Swt juga akan menerima tuntutan Al-qur’an tersebut,
Dari Jabir ra. dari Rasulullah saw, beliau bersabda ,” Al-qur’an adalah pemberi syafaat yang syafaatnya diterima dan sebagai penuntut yang tuntutannya dibenarkan. Barang siapa yang menjadikannya didepannya, maka ia akan menuntunnya ke surga, Barang siapa menjadikannya dibelakangnya maka ia akan mencampakannya ke neraka.”
Tidak itu saja bahkan Al-qur’an akan memohon dan merayu Allah Swt agar meridhai siapa saja yang mengamalkan dan menunaikan hak-hak Al-qur’an, dan salah satu hak al-qur’an adalan minimal di khatamkan 2 kali dalam setahun.
Mulla Ali qari rah.a mengatakan dengan riwayat dari Imam Tirmidzi bahwa “al-qur’an akan memohon kepada Allah Swt agar memberikan keutamaan kepada orang-orang yang menunaikan hak-hak alqur’an, maka Allah Swt memberikan mahkota karomah, Tetapi al-qur’an memohon tambah lagi kepada Allah Swt, kemudian Allah memberikan segala kehormatan dan keutamaan. Al-Qur’an pun berkata lagi : “Wahai Allah, Engkau Ridhailah dia.” Kemudian Allah pun menyatakan keridhaan-Nya kepadanya.”
Jadi apakah kita masih ragu untuk mulai belajar membaca dan mengamalkan Al-qur’an?
Saudaraku mulailah dari sekarang kita sentuh al-qur’an, kita buka setiap lembarannya, kita baca semampu kita , belajarlah membacanya, janganlah merasa malu untuk memulainya karena barang siapa yang bermalu-malu di dunia untuk agama Allah maka Allah Swt akan malu mengadzabnya di akhirat kelak. Tidak ada kata terlambat, selama ruh belum keluar dari jasad.
Kalau anda masih memiliki waktu sedikit saja di tengah kesibukan ada, tidak ada salahnya anda menyempatkan diri utuk membaca Al- qur’an minimal 5 menit saja setiap harinya sebagi ladang amal yang akan membantu saudara di akhirat kelak.
Semoga Allah Swt dengan limpahan rahmat dan taufik-Nya manjadikan saya dan anda Hafizh Al-Qur’an dan beramal dengannya amien.

Rizki semua dari Allah

Suatu hari Nabi Sulaiman AS sedang berjalan-jalan. Ia melihat seekor semut sedang berjalan sambil mengangkat sebutir buah kurma. Nabi Sulaiman AS terus mengamatinya, kemudian beliau memanggil si semut dan menanyainya, “Hai semut kecil untuk apa kurma yang kau bawa itu?”. Si semut menjawab, “Ini adalah kurma yang Allah SWT berikan kepada ku sebagai makananku selama satu tahun”. Nabi Sulaiman AS kemudian mengambil sebuah botol, lalu ia berkata kepada si semut, “Wahai semut kemarilah engkau, masuklah ke dalam botol, ini aku telah membagi dua kurma ini dan akan aku berikan separuhnya padamu sebagai makananmu selama satu tahun. Tahun depan aku akan datang lagi untuk melihat keadaanmu.” Si semut taat pada perintah Nabi Sulaiman AS.
Setahun telah berlalu. Nabi Sulaiman AS datang melihat keadaan si semut. Ia melihat kurma yang diberikan kepada si semut itu tidak banyak berkurang. Nabi Sulaiman AS bertanya kepada si semut, “hai semut mengapa engkau tidak menghabiskan kurmamu?”. “Wahai Nabiullah, aku selama ini hanya menghisap airnya dan aku banyak berpuasa. Selama ini Allah SWT yang memberikan kepadaku sebutir kurma setiap tahunnya, akan tetapi kali ini engkau memberiku separuh buah kurma. Aku takut tahun depan engkau tidak memberiku kurma lagi karena engkau bukan Allah Pemberi Rizki (Ar-Rozak)”, jawab si semut.
Cerita ini memberikan kesadaran bagi kita, bahwa, makanan yang kita makan bukan dari manusia. Segala sesuatu dari Allah. Tidak ada manusia pun yang bisa mengatur rizki manusia yang lain, kecuali Allah kehendaki. Manusia hanya bisa mengatur dan mengelola. Tapi Allahlah yang akan menentukan dan memberi semua rizki umat manusia. Mintalah rizkimu pada Allah, maka Dia akan berikan.
Rabu, 13 Mei 2009

Doa Untuk Kedua Orangtua Kita

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.
Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
Atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar
Atas kesayangan yang mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka
Sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua
Penyebab rontoknya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan
perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah
yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan
berlipat ganda.
Ya Allah,
Bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
Izinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
Maka izinkahlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul
Bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu,
ampunan-Mu serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah
yang memiliki Karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang Maha Pengasih Diantara semua pengasih.

Rahsia diwajibkan solat

SOLAT adalah satu perintah yang diwajibkan ke atas orang Islam setiap hari. Umat Islam dituntut melakukan ibadat itu menurut sebagaimana diperintahkan Rasulullah s.a.w, dari takbir, bacaan, perbuatan hingga ke akhir salamnya dengan penuh takwa.

Orang yang mendirikan solat adalah orang yang beriman. Orang yang beriman mesti mendirikan solat. "Katakanlah kepada hamba-Ku yang beriman, hendaklah mereka itu mendirikan solat." (Ibrahim:31)

Dalam al-Quran, dilaporkan ada lebih 25 tempat ayat "aqama" yang merujuk kepada makna perintah mendirikan solat dan lebih 70 kali perkataan "as-solah" atau solat diulang dan disebut dalam al-Quran.

Antaranya, firman yang bermaksud:
"Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan solat, maka hendaklah kamu menyebut dan mengingati Allah semasa kamu berdiri atau duduk, dan semasa kamu berbaring.

Kemudian apabila kamu telah berasa tenteram (berada dalam keadaan aman) maka dirikanlah solat itu (dengan sempurna sebagaimana biasa). Sesungguhnya solat itu adalah satu ketetapan yang diwajibkan atas orang-orang yang beriman, yang tertentu waktunya." (an-Nisa':103)

Setiap individu Muslim dan Muslimah mesti mengerjakan solat. Malah, bagi ketua keluarga seharusnya memerintahkan ahli keluarganya melakukan solat. Ibu bapa pula wajib mengajar dan membimbing anak melakukan ibadat itu, seawal usia tujuh tahun.

Ibadat solat adalah suatu perintah daripada Tuhan kepada hamba-Nya. Banyak kelebihan, keberkatan dan rahsia yang terkandung di dalam solat, malah mengiringi mereka yang mengerjakannya.

# Solat akan menjadikan seseorang sentiasa mengingati Allah dan menghampiri diri dengan-Nya, sekali gus menjadikan kehidupan seseorang itu sentiasa berhubungan dengan Tuhannya.

"Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan melainkan aku, oleh itu, sembahlah akan daku, dan dirikanlah solat untuk mengingati daku." (Toha:14)

# Solat adalah tanda kesyukuran. Muslim atau Muslimah yang mengerjakan solat adalah mereka yang tahu bersyukur sebenarnya. Mereka bersyukur atas segala nikmat dan rahmat tidak terhingga yang Allah kurniakan dengan melakukan ibadat kepada-Nya.

# Ibadat solat menghapuskan dosa. Manusia tidak terlepas daripada melakukan dosa dan solat lima kali sehari dapat menghapuskan dosa yang dilakukan. Sebagaimana satu hadis bermaksud: "Dari Abi Hurairah r.a, sesungguhnya Rasulullah s.a.w bersabda: Solat lima waktu dan solat Jumaat hingga Jumaat berikutnya adalah penebus dosa antara jarak waktu solat-solat itu, selama dijauhinya dosa-dosa besar."
(Hadis riwayat Muslim)

# Solat juga dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ibadat solat yang dikerjakan dengan khusyuk dan menepati segala rukunnya boleh mencegah si pelakunya dari melakukan maksiat dan kemungkaran.

"Sesungguhnya solat itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya), dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan." (al-Ankabut:45)

# Solat dapat memberi keberkatan, kejayaan dan kebahagiaan hidup. Kita boleh lihat kehidupan orang yang memelihara solat dan orang yang tidak mengerjakan solat, jauh berbeza bukan!

"Sesungguhnya berbahagia/berjayalah orang-orang beriman. (Iaitu) mereka yang khusyuk dalam sembahyangnya." (al-Mukminun: 1-2)

# Solat dapat mententeramkan jiwa. Orang yang melakukan solat secara sempurna dan penuh khusyuk, jiwanya aman damai, malah dapat mengawal segala tekanan sekali gus menjadikan kehidupannya lebih ceria.

Seorang yang taat mengerjakan solat sepanjang hidup, lagi mengerti betapa besar kepentingan solat itu kepadanya serta memahami kelebihan dan rahsia bacaannya, sudah tentu akan tenang jiwanya.

"Sesungguhnya manusia itu dijadikan (bersifat) loba mengeluh apabila kesusahan menimpa dia dan kikir apabila keuntungan mengenai dia, kecuali orang-orang yang solat, yang berkekalan atas solat mereka." (al-Ma'arij:19-23)

Rasulullah s.a.w ketika berhadapan masalah akan memperbanyakkan solat kerana solat bagi baginda adalah amalan penyejuk hati.

Kelebihan ini sekurang-kurangnya akan menyuntik diri kita umat Islam untuk lebih tekun mengerjakan solat, malah mereka yang selama ini tidak mengenali ibadat itu tertarik untuk turut sama melakukannya.

KEUTAMAAN HARI JUM'AT

Segala puji bagi Allah Rab semesta alam, shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Rasulullah y, beserta para keluarga, sahabat, dan orang-orang yang tetap istiqomah menegakkan risalah yang dibawanya hingga akhir zaman..
Wahai kaum muslimin ....Allah l telah menganugerahkan bermacam-macam keistimewaan dan keutamaan kepada umat ini. Diantara keistimewaan itu adalah hari Jum'at, setelah kaum Yahudi dan Nasrani dipalingkan darinya.
Abu Hurairah zmeriwayatkan, Rasulullah bersabda:
"Allah telah memalingkan orang-orang sebelum kita untuk menjadikan hari Jum'at sebagai hari raya mereka, oleh karena itu hari raya orang Yahudi adalah hari Sabtu, dan hari raya orang Nasrani adalah hari Ahad, kemudian Allah memberikan bimbingan kepada kita untuk menjadikan hari Jum'at sebagai hari raya, sehingga Allah menjadikan hari raya secara berurutan, yaitu hari Jum'at, Sabtu dan Ahad. Dan di hari kiamat mereka pun akan mengikuti kita seperti urutan tersebut, walaupun di dunia kita adalah penghuni yang terakhir, namun di hari kiamat nanti kita adalah urutan terdepan yang akan diputuskan perkaranya sebelum seluruh makhluk". (HR. Muslim)

Al-Hafidz Ibnu Katsir berkata: "Hari ini dinamakan Jum'at, karena artinya merupakan turunan dari kata al-jam'u yang berarti perkumpulan, karena umat Islam berkumpul pada hari itu setiap pekan di balai-balai pertemuan yang luas. Allah l memerintahkan hamba-hamba-Nya yang mukmin berkumpul untuk melaksanakan ibadah kepada-Nya. Allah l berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui". (QS. 62:9)
Maksudnya, pergilah untuk melaksanakan shalat Jum'at dengan penuh ketenangan, konsentrasi dan sepenuh hasrat, bukan berjalan dengan cepat-cepat, karena berjalan dengan cepat untuk shalat itu dilarang. Al-Hasan Al-Bashri berkata: Demi Allah, sungguh maksudnya bukanlah berjalan kaki dengan cepat, karena hal itu jelas terlarang. Tapi yang diperintahkan adalah berjalan dengan penuh kekhusyukan dan sepenuh hasrat dalam hati. (Lihat Tafsir Ibnu Katsir : 4/385-386).
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah berkata: Hari Jum'at adalah hari ibadah. Hari ini dibandingkan dengan hari-hari lainnya dalam sepekan, laksana bulan Ramadhan dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Waktu mustajab pada hari Jum'at seperti waktu mustajab pada malam lailatul qodar di bulan Ramadhan. (Zadul Ma'ad: 1/398).


KEUTAMAAN HARI JUM'AT
1. Hari Terbaik
Abu Hurairah z meriwayatkan bahwa Rasulullah y bersabada: "Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum'at. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum'at
2. Terdapat Waktu Mustajab untuk Berdo'a.
Abu Hurairah z berkata Rasulullah y bersabda: " Sesungguhnya pada hari Jum'at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah y mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu (H. Muttafaqun Alaih)

Ibnu Qayyim Al Jauziah - setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu - mengatakan: "Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah Ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi (Zadul Ma'ad Jilid I/389-390).
3. Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya.
Ibnu Qayyim berkata: "Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya". Hadits dari Ka'ab z menjelaskan: "Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya".(Mauquf Shahih)
4. Hari tatkala Allah l menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di Surga.
Sahabat Anas bin Malik z dalam mengomentari ayat: "Dan Kami memiliki pertambahannya" (QS.50:35) mengatakan: "Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum'at".
5. Hari besar yang berulang setiap pekan.
Ibnu Abbas z berkata : Rasulullah y bersabda:
"Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi ummat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum'at hendaklah mandi terlebih dahulu ......". (HR. Ibnu Majah)


6. Hari dihapuskannya dosa-dosa
Salman Al Farisi z berkata : Rasulullah y bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jum'at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum'at". (HR. Bukhari).
7. Orang yang berjalan untuk shalat Jum'at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa.
Aus bin Aus z berkata: Rasulullah y bersabda: "Siapa yang mandi pada hari Jum'at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah". (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).
8. Wafat pada malam hari Jum'at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur.
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah y bersabda:"Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum'at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur". (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).

Kisah Lima Perkara Aneh

Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia pernah berkata, ayahku menceritakan bahwa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam bermimpi diperintahkan yang berbunyi, “Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada waktu pagi menghadap ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang engkau lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah, keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya.”
Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu kebingungan sambil berkata, “Aku diperintahkan memakan pertama yang aku hadapi, tapi sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan.”
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya. Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur ‘Alhamdulillah‘.
Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya. Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar kembali. Nabi itu pun menanamnya lagi sehingga tiga kali berturut-turut.
Maka berkatalah Nabi itu, “Aku telah melaksanakan perintahmu.” Lalu dia pun meneruskan perjalanannya tanpa disadari oleh Nabi itu bahwa mangkuk emas itu telah keluar kembali dari tempat ia ditanam.
Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat seekor burung elang sedang mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, “Wahai Nabi Allah, tolonglah aku.”
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung elang itu pun datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, “Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku dari rezekiku.”
Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, yaitu tidak boleh putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging pehanya dan diberikan kepada elang itu. Setelah mendapat daging itu, elang pun terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari situ kerana tidak tahan mencium bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun berdoa. Dalam doanya dia berkata, “Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku arti semuanya ini.”
Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S.W.T. bahwa, “Yang pertama engkau makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukit tetapi pada akhirnya jika bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk berkumpul membuat ghibah.”
Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita tanamkan dalam diri kita, sebab kelima-lima perkara ini sentiasa saja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari. Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah menggunjing orang lain, memang menjadi tabiat seseorang itu suka membicarakan orang lain. Haruslah kita ingat bahawa membicarakan (menggunjing) hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, “Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu.”
Maka berkata Allah S.W.T., “Ini adalah pahala orang yang membicarakan tentang dirimu.”
Dengan ini haruslah kita sadar bahwa walaupun apa yang kita bicarakan itu memang benar, tetapi menggunjing (ghibah) itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu, hendaklah kita jangan menggunjing orang walaupun ia benar. [triyono-infokito]
Wallahua’lam
-adapted from 1001 Kisah Teladan-
» Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Tahukah kalian, apa itu ghibah.” Mereka menjawab: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui. Beliau bersabda: “Yaitu, engkau menceritakan saudaramu apa yang tidak ia suka.” Ada yang bertanya: Bagaimana jika apa yang aku katakan benar-benar ada pada saudaraku? Beliau menjawab: “Jika padanya memang ada apa yang engkau katakan, maka engkau telah mengumpatnya dan jika tidak ada, maka engkau telah membuat kebohongan atasnya.” (HR. Muslim) (Bulughul Maram Min Adillatil Ahkam)

Jangan Pernah Berpaling / Selingkuh

Ketika pernikahan dilandasi dengan rasa iman pada Alloh,maka akan mudah kita menjembatani warna-warna yang hadir dalam pernikahan tersebut yang berasal dari berbagai perbedaan yang terdapat dalam diri suami maupun istri. Dari perbedaan sifat, kesukaan, selera makan serta kebiasaan-kebiasaan yang dimiliki sejak dahulu kala bukan menjadi alasan bagi seorang untuk berpaling dari pasangannya.
Ketika makan siang bersama atau kumpul santai atau adapula yang sengaja curhat dari hati kehati, yang sedikitnya menyinggung tentang kekurangan atau perbedaan yang ada dengan pasangan hidupnya.
Ada yang jengkel karena pasangannya yang suka lupa meletakkan barang atau sembarangan menaruh barang, pasangan yang kurang romantis,pasangan yang kurang perhatian, cepat marah, kurang menghargai sampai pasangan yang suka akan suatu makanan dan sebaliknya pasangannya membenci makanan tersebut.
Gara-gara makanan ini,si istri kadang menjadi ilfil (gimana ngga,katanya...sebab dia paling ga suka dengan jengkol,sementara suaminya suka dengan jengkol,apalagi kalo disemur...wah..wah :))
Untuk masalah-masalah kecilpun akhirnya karena tidak dikelola dengan baik menjadi alasan untuk membuat suasana yang kurang nyaman.Apalagi kalau tidak dibiasakan budaya keterbukaan ketika ada masalah,hanya dipendam,dipendam dan dipendam.Yang akhirnya membuat situasi rumahtangga kita tidak seperti yang digambarkan Alloh SWT tentang hakekat pernikahan sebenarnya
" Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya,Dia menciptakan untukmu istri dari jenismu sendiri supaya kamu tenteram bersamanya dan Dia menjadikan cinta dan kasihsayang di antara kamu" (QS 30:21)
Perbedaan-perbedaan yang ada selama tidak menyangkut aqidah dan hal-hal yang jelas halal dan haromnya, hendaknya justru membuat suatu rumah tangga menjadi ajang untuk saling menularkan kebaikan-kebaikan yang ada dalam diri suami maupun istri yang akhirnya mampu mewujudkan generasi yang lebih baik dari orangtuanya yang memiliki kumpulan nilai-nilai positif yang dimiliki oleh ibu dan ayahnya.
Bila istri seorang yang rapih,cermat sementara suami sebaliknya,inilah ajang istri untuk menularkan kelebihannya ini kepada suami tentunya dengan cara yang hikmah dan sabar. Sebaliknya bila suami seorang yang sabar,sementara istrinya seorang yang kurang sabar,inilah saatnya untuk menularkan sifat sabarnya tanpa berputus asa dan terburu-buru mengharapkan segera ada perubahan dalam diri istrinya.
Kita harus mencoba memahami bahwa kebiasaan atau sifat yang mungkin kurang pas yang dimiliki oleh pasangan kita berawal dari pola pengasuhan yang diterima ditambah pengaruh lingkungan sekitarnya sehingga hal tersebut menjadi suatu karakter atau kebiasaan . Sehingga ketika kita menuntut terjadinya perubahan secara cepat pada diri pasangan kita, hal tersebut mungkin akan sulit,karena semua membutuhkan proses yang berbeda-beda.
Ditengah minimnya usaha kita untuk saling mengishlahkan,masuklah bisikan syaiton yang menghembuskan ke dalam dada kita untuk berpaling dari pasangan yang telah Alloh karuniakan pada diri kita. Kita biarkan hati ini mengembara mencari sosok yang memiliki kesamaan dengan diri kita,yang akhirnya semakin menancap eksistensi kekurangan pasangan kita tersebut. Kadang dalam keberpalingan tersebut kita korbankan waktu dan hak anak kita untuk mendapatkan perhatian karena 'kesibukan'kita.
Keharusnya kita sadari bahwa "rumput tetangga akan kelihatan lebih hijau",dimana mungkin kita merasa tetangga,teman beruntung karena pasangan hidupnya tidak seperti pasangan hidup kita yang menjengkelkan,tidak menyenangkan,tidak perhatian,egois,keras kepala dan lain sebagainya,padahal sesungguhnya itu hanya tampak sebatas lahiriah saja. Seandainya mereka tinggal bersama dengan kita,mengalami masalah yang sama,berinteraksi secara intensif,tentunya hal-hal yang semula terlihat indah dan hijau akan terlihat bahwa dia tidak lebih baik dari pasangan kita.
Ketika perasaan saya terbawa melihat kekurangan suami saya atau kambuhnya hal-hal yang kurang baik yang telah kita sepakati untuk diubah, maka saya mencoba untuk melihat segudang kebaikan suami saya kepada saya,anak-anak,keluarga besar saya serta kebaikannya kepada para ikhwah yang kerap ditolongnya apabila mereka kesulitan. Dan sayapun menyadarkan diri saya bahwa sayapun memiliki banyak kekurangan.
Walaupun kadang bisikan syaiton mengajak pada diri untuk mengagumi sosok yang 'sepertinya'mampu memuaskan dahaga keinginan ' yang selama ini tidak kita dapati pada pasangan kita, luruskanlah kembali hati dan perasaan kita bahwa 'pasangan kita adalah pasangan yang terbaik,terhebat,terindah'yang telah Alloh karuniakan pada diri kita untuk menjadi suami/istri dan ayah/ibu bagi anak-anak kita. Semoga bersatunya kita di dunia akan bersatu pula di JannahNYA.
Robbanaa hablanaa minazwaajinaa wadzurriyyatinaa qurrotaa'yun waj'alnaa lil muttaqiina imaaman
Ya Robb,anugrahilah kami pasangan dan keturunan kami sebagai penyenang hati dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa

Sakaratul Maut!

Eramuslim - "Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya". Itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s).
"Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris a.s.
"Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram".
Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya.
"Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail.
Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam.
"Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s
"Apa itu ? katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail.
"Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s.
"Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat.
Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s.
"Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.
MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s. Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita ?
Siapkah kita untuk menghadapinya ?

HATI YANG SEHAT

Hati Bisa di golongkan menjadi 3, yakni yang sehat (qolbun shahih), hati yang sakit (qolbun maridh), dan hati yang mati (qolbun mayyit).
Seseorang yang memiliki hati sehat tak ubahnya memiliki tubuh yang sehat. Ia akan berfungsi optimal. Ia akan mampu memilih dan memilah setiap rencana atas suatu tindakan, sehingga setiap yang akan diperbuatnya benar-benar sudah melewati perhitungan yang jitu berdasarkan hati nurani yang bersih.
Orang yang paling beruntung memiliki hati yang sehat adalah orang yang dapat mengenal Allah Azza wa Jalla dengan baik. Semakin cemerlang hatinya, maka akan semakin mengenal dia. Penguasa jagat raya alam semesta ini. Ia akan memiliki mutu pribadi yang begitu hebat dan mempesona. Tidak akan pernah menjadi ujub dan takabur ketika mendapatkan sesuatu, namun sebaliknya akan menjadi orang yang tersungkur bersujud. Semakin tinggi pangkatnya, akan membuatnya semakin rendah hati. Kian melimpah hartanya, ia akan kian dermawan. Semua itu dikarenakan ia menyadari, bahwa semua yang ada adalah titipan Allah semata. Tidak dinafkahkan di jalan Allah, pasti Allah akan mengambilnya jika Dia kehendaki.
Semakin bersih hati, hidupnya akan selalu diselimuti rasa syukur. Dikaruniai apa saja, kendati sedikit, ia tidak akan habis-habisnya meyakini bahwa semua ini adalah titipan Allah semata, sehingga amat jauh dari sikap ujub dan takabur. Persis seperti ucapan yang terlontar dari lisan Nabi Sulaiman AS, tatkala dirinya dianugerahi Allah berbagai kelebihan, "Haadzaa min fadhli Rabbii, liyabluwani a-asykuru am afkuru." (QS. An Naml [27] : 40). Ini termasuk karunia Tuhanku, untuk mengujiku apakah aku mampu bersyukur atau malah kufur atas nikmat-Nya.
Suatu saat bagi Allah akan menimpakkan ujian dan bala. Bagi orang yang hatinya bersih, semua itu tidak kalah terasa nikmatnya. Ujian dan persoalan yang menimpa justru benar-benar akan membuatnya kian merasakan indahnya hidup ini. Karena, orang yang mengenal Allah dengan baik berkat hati yang bersih, akan merasa yakin bahwa ujian adalah salah satu perangkat kasih sayang Allah, yang membuat seseorang semakin bermutu.
Dengan persoalan akan menjadikannya semakin bertambah ilmu. Dengan persoalan akan bertambahlah ganjaran. Dengan persoalan pula derajat kemuliaan seorang hamba Allah akan bertambah baik, sehingga ia tidak pernah resah, kecewa, dan berkeluh kesah karena menyadari bahwa persoalan merupakan bagian yang harus dinikmati dalam hidup ini.
Oleh karenanya, tidak usah heran orang yang hatinya bersih, ditimpa apapun dalam hidup ini, sungguh bagaikan air di relung lautan yang dalam. Tidak pernah akan berguncang walaupun ombak badai saling menerjang. Ibarat karang yang tegak tegar, dihantam ombak sedahsyat apapun tidak akan pernah roboh. Tidak ada putus asa, tidak ada keluh kesah berkepanjangan. Yang ada hanya kejernihan dan keindahan hati. Ia amat yakin dengan janji Allah, "Laa yukalifullahu nafasan illa wus’ahaa." (QS. Al Baqarah [2] : 286). Allah tidak akan membebani seseorang, kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Pasti semua yang menimpa sudah diukur oleh-Nya. Mahasuci Allah dari perbuatan zhalim kepada hamba-hamba-Nya.
Ia sangat yakin bahwa hujan pasti berhenti. Badai pasti berlalu. Malam pasti berganti menjadi siang. Tidak ada satu pun ujian yang menimpa, kecuali pasti akan ada titik akhirnya. Ia tidak berubah bagai intan yang akan tetap kemilau walaupun dihantam dengan apapun jua.
Memang luar biasa orang yang memiliki hati yang bersih. Nikmat datang tak pernah membuatnya lalai bersyukur, sementara sekalipun musibah yang menerjang, sama sekali tidak akan pernah mengurangi keyakinan akan curahan kasih sayang-Nya. Semua itu dikarenakan ia bisa menyelami sesuatu secara lebih dalam atas musibah yang menimpa dirinya, sehingga tergapailah sang mutiara hikmah. Subhanallaah, sungguh teramat beruntung siapapun yang senantiasa berikhtiar dengan sekuat-kuatnya untuk memperindah qolbunya.***

SEJARAH AYAT KURSI

Ayat ini diturunkan setelah hijrah. Semasa penurunannya ia telah diiringi oleh beribu-ribu malaikat kerana kehebatan dan kemuliaannya. Syaitan dan iblis juga menjadi gempar kerana adanya satu perintang dalam perjuangan mereka. Rasullah
s. a. w. dengan segera memerintahkan Zaid bt sabit menulis serta menyebarkannya.

Sesiapa yang membaca ayat Kursi dengan khusyuk setiap kali selepas sembahyang fardhu, setiap pagi dan petang, setiap kali masuk rumah atau hendak musafir, InsyaAllah akan terpeliharalah dirinya dari godaan syaitan, kejahatan manusia, binatang buas yang akan memudaratkan dirinya bahkan keluarga, anak-anak, harta bendanya juga akan terpelihara dengan izin Allah

Mengikut keterangan dari kitab"Asraarul Mufidah" sesiapa mengamalkan membacanya
setiap hari sebanyak 18 kali maka akan dibukakan dadanya dengan berbagai hikmah,
dimurahkan rezekinya, dinaikkan darjatnya dan diberikannya pengaruh sehingga semua
orang akan menghormatinya serta terpelihara ia dari segala bencana dengan izin
Allah. Syeikh Abu Abbas ada menerangkan, siapa yang membacanya sebanyak 50 kali
lalu ditiupkannya pada air hujan kemudian diminumnya, InsyaAllah Allah akan
mencerdaskan akal fikirannya serta Fadhilat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-Hadis
Rasullullah s. a. w. bersabda "Sesiapa pulang ke rumahnya serta membaca ayat Kursi, Allah Hilangkan segala kefakiran di depan

Sabda baginda lagi;

"Umatku yang membaca ayat Kursi 12 kali pada pagi Jumaat,kemudian berwuduk dan sembahyang sunat dua rakaat, Allah memeliharanya daripada kejahatan syaitan dan kejahatan pembesar."

Orang yang selalu membaca ayat Kursi dicintai dan dipelihara Allah sebagaimana DIA memelihara Nabi Muhammad. Mereka yang beramal dengan bacaan ayat Kursi akan mendapat pertolongan serta perlindungan Allah daripada gangguan serta hasutan syaitan. Pengamal ayat Kursi juga,dengan izin Allah, akan terhindar daripada pencerobohan pencuri. Ayat Kursi menjadi benteng yang kuat menyekat pencuri daripada memasuki rumah. Mengamalkan bacaan ayat Kursi juga akan memberikan keselamatan
ketika dalam perjalanannya. Ayat Kursi yang dibaca dengan penuh khusyuk,
Insya-Allah, boleh menyebabkan syaitan dan jin terbakar. Jika anda berpindah ke rumah baru maka pada malam pertama anda menduduki rumah itu eloklah anda membaca ayat Kursi 100 kali, insya-Allah mudah-mudahan anda sekeluarga terhindar daripada gangguan lahir dan batin. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah mewakilkan 2 orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, ia akan berada dalam lindungan Allah hingga sembahyang yang lain. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, tidak menegah akan dia daripada masuk syurga kecuali maut, dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya & ahli rumah2 di sekitarnya. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi diakhir tiap-tiap sembahyang Fardhu, Allah menganugerahkan dia hati-hati orang yang bersyukur perbuatan2 orang yang benar, pahala nabi2 juga Allah melimpahkan padanya rahmat. Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya, mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah azza wajalla akan
mengendalikan pengambilan rohnya dan ia adalah seperti orang yang berperang
bersama nabi Allah sehingga mati syahid. Barang siapa yang membaca ayat al-Kursi
ketika dalam kesempitan nescaya Allah berkenan memberi pertolongan kepadanya Dari
Abdullah bin 'Amr r. a. , Rasullullah s. a. w. bersabda,

" SAMPAIKANLAH PESANKU BIARPUN SATU AYAT...."

Allahu Akbar !
Saya tidak pernah menyangka-nyangka bahwa dengan meneruskan kalimat ini ke rakan dan saudara sekalian, Allah memberikan saya rezeki yang tidak disangka - sangka


Memang tidak sampai 12 jam setelah saya kirimkan pesan itu... tapi limpahan
kurniaNya kepada saya sungguh diluar pemikiran saya...

Ketiduran Tidak Shalat Isya' Menggantinya Gimana?

Assalamu'alaikum wr wb.
Ustadz yang dirahmati ALLOH SWT,
Saya pernah terlewat sholat isya hingga tertidur dan bangun ketika adzan shubuh, apakah sholat isyanya bisa diganti dan bagaimana cara menggantinya?
Apakah dikerjakan setelah mengerjakan sholat shubuh atau di waktu sholat isya berikutnya?
Mohon keterangannya
Abu Haniya
Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sebenarnya sudah ada hadits nabi Muhammad SAW yang secara tegas menjawab apa yang anda tanyakan. Haditsnya sebagai berikut:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ: مَنْ نَسِيَ صَلَاةً فَلْيُصَلِّهَا إذَا ذَكَرَهَا لَا كَفَّارَةَ لَهَا إلَّا ذَلِكَ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari Anas bin Malik ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang ketiduran (sampai tidak menunaikan sholat) atau lupa melaksanakannya, maka ia hendaklah menunaikannya pada saat ia menyadarinya.” (HR Muttafaq alaihi)
Cara menggantinya bukan dikerjakan besok waktu shalat shubuh, itu kelamaan. Cara menggantinya adalah dengan langsung mengerjakan shalat yang kelupaan atau ketiduran itu.
Tapi ada syaratnya.
Apa syaratnya?
Syaratnya, ya harus wudhu' dulu, jangan bangun tidur kuterus shalat. Nanti shalatnya tidak sah. Jadi begitu bangun tidur, ternyata ingat belum shalat Isya misalnya, maka segeralah berwudhu' lalu shalat Isya'.
Walau sudah masuk waktu shubuh. Dan urutannya memang harus shalat Isya' dulu baru shalat shubuh. Kecuali bila waktu shubuh pun sudah hampir lewat, maka segera lakukan dulu shalat shubuh baru shalat isya', biar tidak lewat dua-duanya.
Bagaimana kalau sudah lewat dua-duanya?
Ini namanya sial bin apes, bukan cuma Isya' yang lewat, eh ternyata shubuh pun juga lewat. Lalu apa yang harus dilakukan?
Pertama, bangun dulu, kedua wudhu', ketiga shalat Isya, terus shalat shubuh. Lalu?
Lalu tobat, minta ampun dan janji tidak mengulangi lagi. Orang yang malas shalat sampai lewat, wah balasannya serem. Akan dijebloskan di neraka Saqar. Namanya saja Saqar, kedengarannya sangar kan?
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّين
Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab, "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan salat (QS. Al-Muddatstsir: 42-43)
Jadi upayakan jangan sampai terlambat shalat, kalau tidak mau digebukin malaikat di dalam neraka Saqar. Dan kalau ternyata tanpa sengaja karena satu dan lain hal, ternyata terlambat juga, maka lakukan seperti yang telah dijelaskan di atas. Jangan sampai tidak diganti, sebab absen yang dipegang malaikat tidak pernah terhapus, semua pasti ada datanya.
Logikanya, dari pada absen itu kosong, mendingan terisi walau terlambat. Tetap saja ada beda besar sekali antara sama sekali tidak mengerjakan shalat dengan mengerjakan shalat tapi terlambat.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc

Masihkah Percaya Akhirat?

Mengapa manusia menyimpang dari agamanya? Mengapa manusia berbuat dosa dan ma’siat? Mengapa manusia menjadi lupa, sombong, angkuh, melampui batas dan durhaka terhadap Rabbnya? Mengapa manusia terperdaya, serta hanya mengikuti hawa nafsurnya? Tidakkah cukup semua peristiwa di alam semesta ini menjadi pelajaran?
Tidakkah orang-orang Islam menyakini yaumul jaza’ (hari pembalasan)? Tidakkah orang-orang Islam menyakini janji dari Rabbnya tentang adanya surga dan neraka? Masihkah orang-orang Islam menyakini adanya hari akhirat? Karena, kenyataannya banyak di antara mereka yang terkena penyakit ‘wahn’, yaitu hubbudunnya wa karohiyatul maut (cinta dunia dan takut mati).
Surga dan neraka tidak dapat divisualisasikan dengan nyata. Tidak nampak. Tidak konkrit. Tidak dapat dirasakan secara indera. Kehidupan di akhirat, adanya surga dan neraka, hanya dapat diyakini. Di sinilah manusia yang telah beriman dan mengucapkan dua kalimah syahadat – asyhadu alla ilaaha illaLlah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah – akan diuji kebenaran pernyataannya itu. Apakah ia tulus dengan pilihan hidupanya menjadi muslim, atau pernyataannya itu, tidak mempunyai arti apa-apa dalam kehidupan.
Rasulullah Saw seringkali berbicara tentang kehidupan akhirat, dan surga. Dan, yang dimaksud oleh Rasulullah Saw, adalah keridhaan Allah Ta’ala. Sebagian di antara orang-orang yang pernah bertemu dengan beliau meminta kekuasaan. Tapi, Rasulullah Saw bersabda: “Surga”. Orang-orang yang datang di antaranya adalah para sahabat bertanya: “Wahai Rasul apa yang ingin kami lakukan?”. “Kalian jual diri kalian kepada Allah”, jawab Rasulullah Saw. “Lalu apa yang akan kami dapat?”, tanya mereka. “Surga”, jawa Rasul Saw.
Rasulullah Saw tidak menjanjikan kepada mereka istana yang megah, emas, perak, atau kedudukan, tapi semata-mata hanya menjanjikan surga. Karena itu, orang-orang yang telah beriman kepada Allah dan Rasul, memiliki kekuatan, yang bersumber dari keyakinan, yang tak ada batasnya. Keyakinan yang mutlak dari mereka itu, yang membuat hidup mereka lebih bermakna, baik di mata manusia, atau di sisi Rabbnya. Maka, mereka memiliki kesanggupan yang sangat luar biasa. Mereka sanggup ditempa terik matahari, panasnya gurun pasir, berjalan ribuan kilometer, dan hanya menggunakan onta, sebagai wasilah, yang mereka tumpangi. Mereka sanggup menghadapi kelaparan, dan dahaga, yang mencekik, tapi mereka tak pernah menyerah. Mereka menghadapi siksaan, yang amat kejam, tak sedikit mereka yang gugur, akibat siksaan itu. Mereka dipenjara, diusir, dicerai-beraikan, dan bahkan ada di antara mereka ada yang cacad seumur hidup. Di antara mereka ada pula yang mengorbankan dirinya (nyawanya), dan dengan penuh kegembiraan, tanpa ada rasa takut. Mereka hanya membayangkan janji dari Rabbnya, yaitu surga.
Imam Bukhari dalam shahihnya, bahwa Ali ra pernah berkata: “Dunia pergi menjauh, dan akhirat mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia”. Ali bin Abi Thalib adalah guru bagi orang-orang yang mencintai akhirat. Dalam riwayat yang shahih, suatu malam Ali ra mengelus-ngelus janggutnya, sambil menangis, “Wahai dunia, wahai yang hina, kujatuhkan talak tiga kepadamu tanpa rujuk lagi”, gumam Ali ra.
Abdullah bin Hudzaifah, ketika menjadi tawanan, dibawa menghadap Raja Persia. Sang Raja berkata kepada Hudzaifah: “Hai Abdullah bin Hudzaifah! Apakah kamu besedia keluar dari agama Muhammad dengan imbalan kuberi separuh kerajaanku?”. “Demi Allah yang tidak ada Tuhan selain Dia, sekedip matapun aku tidak akan mundur dari agama Muhammad walau engkau memberiku seluruh kerajaanmu dan kerajaan bapak dan kakekmu!?
Mereka lebih mencintai kehidupan akhirat, dibandingkan dengan kelezatan dan kenikmatan kehidupan dunia, yang pasti akan sirna. Wallahu ‘alam.

Pentingnya Wudhu Sebelum Tidur & Solat Subuh

Bismillah hirRohman nirRohim

Wahai kaum Muslim, wahai orang-orang beriman! Hari Ini
adalah tahun baru 1429 H, yang Allah SWT memberkahi
kita dengannya. Inilah tahun yang mengingatkan kita
bagaimana Nabi Muhammad Sallallahu alayhi wasalam
melakukan migrasi hijrah dari Mekkah ke Madinah
ditemani oleh Sayyidina Abu Bakr as-Siddiq ra. Tahun
ini adalah tahun dimana Sayyidina Ali ra
tidur di atas dipan Nabi SAW ketika musuh-musuh
beliau, ketika Abu Jahal dan pengikutnya datang untuk
membunuh Nabi SAW. Dia mengorbankan dirinya sendiri.
Hal itu mengingatkan kita tentang mengorbankan diri
demi kehormatan Sayyidina Muhammad SAW dan demi
kehormatan Islam.

Wahai kaum Muslim, musuh yang menentang kita selalu
mencari-cari kesempatan dimana kita lengah untuk
menyerang ego kita. Dan seorang yang bekerja dengan
setan, egonya akan lebih kuat dan seorang yang bekerja
dengan Nabi SAW dan dengan gurunya agar berada didepan
pintu Allah SWT dalam Hadirat Ilahiah adalah orang
yang selamat.

Dikatakan dalam bahasa Arab, “man `alamanee harfan
sirta lahu `abdan” - Siapa yang mengajariku satu
huruf; aku akan menjadi seorang pelayan baginya.
Bayangkan, Sahabat ra mereka duduk dihadapan Nabi SAW
dan mereka belajar dari beliau saw, mereka semua menjadi
pelayan Sayyidina Muhammad SAW. Mereka menjadi
bagai bintang-bintang sebagaimana Nabi SAW sabdakan
,“Ashabee kan-nujoom bi ayihim aqtadaytum ahtadaytum”
– “Sahabat-Ku bagaikan bintang-bintang yang akan
membimbingmu. Dan pewaris para Sahabat saat ini adalah
Awliya Allah ( Wali Allah ) yang telah Allah SWT
letakkan dibawa Kubah-Nya, Nabi SAW pernah berkata,
dari hadist suci “Awliyaee tahta qibaabee, la
y`alamahum ghayree” “Wali-wali-Ku
ada di bawah kubah-Ku*, tidak seorangpun selain Aku
yang mengetahui mereka.

Artinya Allah SWT telah memberikan tiap wali sebuah
kubah dimana dia dapat menyembunyikan dirinya dibawah
naungan kubah itu. Dan Nabi SAW bersabda dalam hadist
suci, “man adhaa lee waliyan faqad adhantahu bil-harb
- Barang siapa yang menentang satu awliya-Ku, Aku
mendeklarasikan perang terhadapnya. Bagaimana kita
menentang seorang wali? Bagaimana kita menyerang
seorang wali? Meskipun wali diberikan kepada kita,
mengajari, mendukung kita, bagaimana kita mengijinkan
diri kita menyerang seorang wali adalah sangat mudah
dengan mendengarkan ego kita dan tidak mendengarkan
Syaikh kita. Itulah masalahnya.

Kini, masalah kita adalah ego kita keluar terlebih
dulu lalu yang kedua baru Syaikh yang keluar. Manfaat
kita datang, keuntungan datang lebih dulu kemudian
baru Syaikh. Itulah mengapa Nabi SAW telah menyebutkan
dalam sebuah hadist bahwa: Berhati-hatilah, jangan
menjadi malas. Dan mereka menjawab: Ya Rasul Allah,
bagaimana kita akan menjadi malas? Dan beliau berkata:
Sangat sederhana menjadi malas." Dan aku akan
mengucapkan hadist, hadist ini ada
dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim (dinarasikan
oleh Abu Huraira RA) bahwa Nabi SAW bersabda..

Ketika seseorang pergi tidur, Setan segera datang dan
membuat tiga ikatan, tiga hijab pada orang itu. Segera
ketika dia pergi tidur. Itulah mengapa dianjurkan
berwudhu sebelum tidur, karena Setan tidak akan
datang. Begitu banyak manusia saat ini, mereka tidur
tanpa berwudhu. Mereka tidur tanpa shalat 2 rakaat.
Kita semua mempunyai masalah ini meskipun syuyukh kita
mengajarkan: jangan tidur tanpa berwudhu. Sehingga
Nabi SAW bersabda: setan datang dan membuat 3 buah
ikatan kepada semua orang, meletakkannya dikepalamu,
dikepala orang-orang dan berkata: Oh ini malam yang
panjang, tidurlah, jangan ganggu dirimu. Kau habiskan
waktu hingga pukul 12 malam, 1 pagi menonton televisi,
melihat hal-hal yang tidak penting bagimu, sebaliknya
tidur lebih cepat setelah shalat Isya selama satu atau
2 jam kamudian tidurlah.

Setan berkata: malammu yang panjang, jangan kuatir
tentang itu. Karena dia tidak ingin kau bangun untuk
ibadah Fajr dan apa yang Nabi SAW katakan: segera
ketika kau bangun dan tidak mendengarkan Setan, kau
terjaga dimalam hari lekaslah sebut nama Allah,
ucapkan: “asy-hadu
an laa ilaa ha ilallah wa asy-hadu anna Muhammadur
rasulullah atau ucapkan Allah..Allah, atau ucapkan
apapun yang kau mau, bershalawat kepada Nabi SAW.”
Allahumma sholli alaa muhammadin wa alaa ali
muhammadin wa salim”.

Beliau berkata segera kau bangun, bukalah matamu,
segera sebutkan nama-nama Allah, atau nama-nama Nabi
SAW, atau nama Syaikhmu karena Nabi SAW pernah
berkata: Dengan menyebutkan nama orang yang shaleh,
wali, hamba yang tulus, Rahmah akan datang. Jadi
sebutkan nama siapa saja, satu dari ikatan ini akan
segera terlepas, maka tersisa 2 buah ikatan.

Jika setelah bangun orang itu segera menyebutkan nama
Allah, satu ikatan akan lepas, kemudian dia berwudhu
maka ikayan kedua akan terlepas, hijab kedua, 2 buah
kesulitan akan disingkirkan. Jika dia shalat, seluruh
ikatan akan terlepas. Dia akan menjadi kuat, berenergi
setelah melaksanakan shalat wudhu 2 rakaat, seluruh
hijabnya akan disingkirkan, seluruh kesulitannya akan
disingkirkan dan dia akan mampu, dia akan menemukan
energi dalam
dirinya dan nafasnya akan menjadi segar. Itulah yang
Allah sukai, yang para malaikat sukai. Mereka datang
untuk mengambil hasanat ke Hadirat Ilahiah.

Jika dia tidak melakukannya, apa yang Nabi SAW
katakan? Jika kau tidak melakukannya, jika kau tidak
bangun, jika kau tidak menyebut nama Allah, jika kau
tidak berwudhu, jika kau tidak shalat, apa yang
terjadi kepadamu? Dia akan menjadi manusia dengan ego
yang paling kotor. Dirinya akan menjadi sangat kotor,
malas, tidak mampu melakukan apa-apa seharian dan
itulah mengapa selama sehari orang berkata kepada
Mawlana Syaikh, kepada Syuyukh kita dan
berkata: Oh Mawlana, kami mepunyai masalah ini; oh
Mawlana kami mempunyai kesulitan-kesulitan ini; oh
Mawlana..dan berbagai kesulitan dan keluhan lainnya.

Perhatikan apa yang telah kau lakukan dimalam hari.
Apakah kau bangun? Apakah kau melakukan shalat
tahajjud? Apakah kau melakukan salatun Najat? Apakah
kau melakukan
Salatu Tasbih? Apakah kau beribadah Fajr pada
waktunya? Tidak! Jadi apa yang terjadi pada kami? Kami
menghadapi masalah seharian. Dan aku akan menguti
hadist lain; Sayyidina Abu Huraira RA berkata bahwa
Nabi SAW berkata: waktu terbaik berpuasa setelah bulan
Ramadhan adalah bulan Muharram. Bulan dimana kita
berada sekarang. Nabi SAW menganjurkan untuk
berpuasa dihari-hari ini.

Ketika beliau memasuki Madinah, beliau melihat orang
Yahudi sedang berpuasa pada 10 Muharram dan beliau
bertanya, "Mengapa Yahudi berpuasa di hari itu?" dan
mereka menjawab, "karena dihari tersebut Allah
menyelamatkan Sayyidina Musa as dari Fir'aun." Beliau
berkata: "Kita lebih berhak terhadap Sayyidina Musa as
dibandingkan mereka," dan itulah mengapa beliau
berpuasa tanggal 10 Muharram dan beliau berkata "jika
Allah SWT menganugerahiku tahun kedua, aku akan
berpuasa pada tanggal 9 dan 10," atau dalam beberapa
hadist mereka menceritakan 10 dan 11.

Dan beliau berkata shalat terbaik setelah shalat
wajib, yaitu 5 shalat wajib adalah shalat dimalam hari
ketika semua orang sedang tidur, ketika semua orang
mendengarkan Setan dan kau berdiri dalam Hadirat
Ilahiah, mendengarkan Allah SWT dan berdo'a bagi-Nya.
Diceritakan bahwa sang Nabi SAW berkata: afshoo
as-salaam: Wahai manusia, wahai kalian! Salinglah
mengucap salaam, jangan memelihara kebencian dalam
hati. Jika melihat musuhmu, kau ucapkan salaam tidak
masalah. Jika melihat seseorang yang kau tidak bicara
dengannya, kau ucapkan salaam
kepadanya. Itu sebuah perintah! Nabi memerintahkan
kita: ucapkan “salaam”, berikan makan dan bermurah
hatilah. Jangan jadikan makanan dimejamu untuk dirimu
sendiri, istri dan anak-anakmu. Undang orang lain;
biarkan meja makanmu ada dari Timur ke Barat. Jadi
bukalah pintu rumahmu, Allah akan memberikan lebih
banyak! Allah SWT menyukai orang yang dermawan dan
kita berada didalam rumah orang yang dermawan. Kita
harus berdo'a bagi rumah tersebut, kita harus berdo'a
bagi kepala keluarga dari rumah itu; kita harus
berdo'a semoga Allah memberinya umur panjang, Insya
Allah.

Dan shalat dimalam hari. Jangan isi malammu dengan
tidur sepanjang malam. Shalatlah dimalam hari, ketika
orang lain sedang tidur. Kau akan memasuki Surga
dengan damai dan kau akan masuk Surga karena Allah SWT
ridho kepadamu dan Nabi SAW ridho kepadamu dan aku
akan menutupnya dengan ucapan Ibn Mas'ud RA. Dan
hadist ini juga ada dalam Bukhari dan Muslim, yaitu:
Mereka menceritakan kepada Nabi SAW bahwa seorang
laki-laki tidur sepanjang malam hingga dia tidak
melaksanakan shalat Subuh. Dia bangun ketika matahari
sudah tinggi. Apa yang kau harapkan Nabi SAW katakan?
Apa yang kau harapkan Nabi SAW katakan? Ini sangat
penting! Beliau berkata, "Inilah orang yang Setan
telah mengencingi telinganya." Setan kencing dalam
telinganya. "Orang itu kotor, seluruh harinya kotor!"

Wahai kaum Muslim, jangan kita mengotori hari kita.
Kita harus mendengarkan dan berharap bahwa Allah SWT
memberikan kita kekuatan untuk mendengarkan Shuyukh
kita, guru-guru kita karena seperti yang aku katakan
sebelumnya, seorang yang mengajariku satu huruf, ini
disebutkan dalam bahasa Arab, aku menjadi seorang
pelayan dan budak bagi orang itu. Semoga Allah SWT
memelihara kita menjadi pelayan di ambang pintu Syaikh
kita. Aquulu qawli hadzaâ

Hidup yang Dibimbing Allah

Penulis : KH Abdullah Gymnastiar

"Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti keinginannya tanpa mendapat petunjuk dari Allah sedikit pun? Sungguh,Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang dzalim." (QS.Al-Qashash : 50).

Misalkan kita hendak memasuki sebuah hutan rimba yang belum kita kenal tempatnya, tentu akan lebih mudah bila kita didampingi seorang pemandu, yang akan memberi tahu mana jalan yang baik untuk dilalui dan mana yang tidak, apa saja bekal perjalanan yang hendaknya dibawa, dan bagaimana cara mengatasi berbagai kendala selama perjalanan.

Tetapi bisa juga kita memasuki hutan yang tidak dikenal itu, dengan kemampuan yang kita miliki. Kita tidak membutuhkan pemandu, karena percaya akan keahlian kita dalam menghadapi berbagai masalah di perjalanan. Namun, tentu saja cara ini akan lebih susah untuk dilakoni. Banyak energi yang terbuang secara sia-sia, dan belum lagi
bahaya tersesat senantiasa membayangi.

Begitu juga dengan hidup ini, saat masalah datang menerpa. Bila kita mengandalkan kemampuan yang kita miliki, entah itu berupa kepandaian,harta, atau kekuasaan yang kita punya, tapi tanpa petunjuk dari Allah, kesesatanlah yang nantinya akan kita temui.

Saudaraku, memperoleh petunjuk dari Allah adalah sebuah anugerah yang tak terhingga dalam hidup ini. Sebuah masalah, seberapa pun sukarnya ia, akan menjadi mudah saat 'tangan-tangan' Allah memandunya. Karenanya, jangan pernah menyandarkan segala solusi masalah, hanya berlandaskan pada kemampuan yang ada dalam diri kita, sembari melupakan Allah yang menggenggam jiwa ini.

Manusia memang dikarunia berbagai kemampuan yang dapat dipergunakannya untuk mengatasi masalah. Tetapi, bila kemampuan-kemampuan itu tidak mendapat pengayoman dari cahaya Allah, maka kelak kita akan tersesat oleh ilusi kebenaran yang diciptakannya. Sebagaimana yang Allah nyatakan dalam surat Al-Qashash ayat 50.

Jadi, carilah bimbingan dari Allah di setiap detik hidup ini. Raihlah petunjukNya ketika masalah datang menerpa. Ketuklah pintu ridhaNya, agar nur Ilahi selalu menerangi langkah-langkah kita.
Wallahu a'lam.

Sumber : Buletin Sakinah

Kunci......Buka sembarang kunci

Hasan bi Arafah berkata bahwa telah berkata kepada kami Ismail bin Ayyaash dari Abdullah bin Abdurrahman bin Abu Hasan dari Syahr bi Husyab dari Muadz bin Jabal R.A. yang berkata bahwa Rasulallah SAW bersabda: "Kunci Surga adalah kesaksian La ilaha illallahu."
Hadits tersebut diriwayatkan oleh Iman Ahmad dalam Musnadnya dengan redaksi: "Kunci surga adalah kesaksian La ilaha illallahu."
Bukhari dalam Shahihnya berkata dari Wahab bin Munabbih bahwa dikatakan kepadanya: "Bukanlah kunci surga adalah pernyataan La ilaha illallah?" Wahab bin Munabbih menjawab: "Benar, tetapi ingat bahwa setiap kunci mempunyai gerigi, Jika Anda diberi kunci yang bergerigi maka Anda dapat membukanya. Jika tidak, maka Anda tidak dapat membukanya."
Abu Nu'aim meriwayatkan hadits dari Aban dari Anas bin Malik R.A. yang berkata bahwa ada orang Arab Badui yang bertanya: "Wahai RAsulallah, apa kunci surga itu?" Rasulallah SAW menjawab: "Yaitu La ilaha illallah." (Diriwayatkan oleh Abu Nu'aim)
Abu Syaikh meriwayatkan hadits dari Al-A'masy dari Mujahid dari Yazid bin Sakhbarah yang berkata: "Sesungguhnya pedang-pedang adalah kunci-kunci surga."
Dalam Musnad disebutkan hadits dari Muadz bin Jabal R.A. yang berkata bahwa Rasulallah SAW bersabda: "Maukah engkau aku tunjukkan salah salah satu kunci surga? Aku menjawab: "Ya, mau." Rasulallah SAW bersabda: "Yaitu ucapan Laa haula walaa quwwata illa billaahi."
Allah membuat kunci bagi setiap permohonan. Ia menjadikan thaharah (bersuci) sebagai kunci shalat. Kunci haji adalah ihram. Kunci segala kebaikan adalah kejujuran. Kunci ilmu adalah bertanya dengan baik dan serius mendengar.
Kunci kemenangan dan kegemilangan adalah sabar. Kunci penambah ni'mat adalah syukur. Kunci kewalian adalah cinta dan zikir. Kunci keberuntugan adalah taqwa. Kunci petunjuk adalah cinta dan takut kepada Allah SWT. Kunci permintaan adalah du'a. Kunci akhirat adalah zuhud dunia.
Kunci iman adalah merenungkan apa saja yang diperintahkan Allah kepada hamba-hambaNYA untuk direnungkan. Kunci masuk kepada Allah adalah penyerahan hati dan kesehatan kita kepadaNYA, ikhlas karenaNYA dalam cinta, mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kejahatan karenaNYA.
Kunci kehidupan hati adalah merenungkan Al Qur'an, merendahkan diri, berdoa pada waktu sahur dan meninggalkan dosa. Kunci mendapatkan rahmat dan ihsan adalah beribadah kepadaNYA dan berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi hamba-hambaNYA.
Kunci rizqi adalah bekerja disertai istighfar dan taqwa. Kunci kemuliaan adalah taat kepada Allah dan RasulNYA. Kunci persiapan menuju akhirat adalah memperpendek angan-angan. Kunci segala kebaikan adalah cinta Allah. Dan kunci segala keburukan adalah cinta dunia dan panjang angan-angan.

Demi Menjaga Mata dan Hati Kita

Demi Menjaga Mata dan Hati Kita
Suatu kali, masih dalam suasana lebaran, Hamid dan istrinya diundang Rozi datang ke rumahnya. Setelah disepakati, akhirnya mereka datang pada hari Kamis setelah ashar. Rozi tinggal di kawasan Hay Tsamin, sedangkan Hamid tinggal di bilangan Hay `Asyir. Perjalanan dari Hay `Asyir ke Hay Tsamin hanya memakan waktu lebih kurang seperempat jam dengan mengendarai mobil.
Rozi dikenal sebagai seorang aktifis. Ia baru menyempurnakan setengah agamanya beberapa waktu yang lalu. Istrinya adalah rekan kerjanya disebuah organisasi yang pernah ia geluti. Rozi termasuk salah seorang figur yang dikenal luas dikalangan mahasiswa. Walau selalu menjadi Top Leaders dibeberapa organisasi yang pernah ia terjuni, ia juga termasuk mahasiswa yang berprestasi dibangku kuliah.
Tak heran banyak mahasiswi yang melirik padanya. Tapi Rozi bukan tipe cowok matre, ia punya prinsip dalam menentukan pilihan hidup. Baginya kecantikan bukanlah prioritas, yang paling utama adalah akhlak dan agama.
Sedangkan Hamid tak jauh berbeda dengan Rozi, ia juga seorang aktifis. Aktifitas Hamid lebih banyak dalam pergerakan dakwah. Ia juga termasuk figur dikalangan mahasiswa. Namanya sering tampil pada deretan teratas dalam setiap organisasi yang ia geluti. Hamid adalah seorang pribadi yang penuh hati-hati. Sebelum melangkah ia akan berpikir dua kali.
Hamid dan Rozi telah lama menjalin persahabatan sejak di Indonesia. Namun belakangan sejak mereka tiba di Mesir, mereka memilih aktifitas yang berbeda sehingga diantara mereka pun timbul perbedaan manhaj berfikir. Walau demikian, mereka tetap akur dan saling menghargai pandangan masing-masing. Persahabatan mereka tetap terjaga.
Rozi dan istrinya punya pikiran yang seirama. Dan karenanya mereka pun memadu cinta yang terbina dalam bingkai pernikahan. Risa, istri Rozi dikenal seorang akfitis di Kairo. Tulisan-tulisannya menyebar di buletin mahasiswa. Ide-idenya yang segar selalu mendapat respon positif dari pembaca. Selain cerdas, Risa juga seorang yang jelita. Ia bahkan jadi rebutan para mahasiswa, tapi sayang, cinta mereka tidak bersambut, buah cinta Risa jatuh pada Rozi. Rozi dan Risa memang pasangan yang serasi, sama-sama pintar, sama-sama gagah dan cantik dan sama-sama jadi rebutan.
Rima istrinya Hamid, juga dikenal seorang aktifis dikalangan mahasiswi. Dalam beberapa kesempatan ia sering diminta tampil memberikan materi dalam acara bedah buku, dialog, diskusi, kajian, seminar dan lain-lainnya.
Hamid dan Rima adalah pasangan yang serasi, sama-sama aktifis pergerakan dakwah dan punya komitmen yang sama. Mereka juga sama-sama punya daya tarik bagi lawan jenis. Hamid dengan perawakan tenang dan air muka yang selalu berseri, enak di pandang mata, cerdas dan taat. Sedangkan Rima, adalah wanita anggun dengan sikap penuh keibuan dan kasih sayang.
Kita kembali ke cerita awal, sesampai di depan pintu rumah Rozi, Hamid dan istrinya dipersilahkan masuk menuju ruang tamu. Di ruang tamu Risa telah menunggu kedatangan mereka.
Hamid dan Rima agak berat kaki melangkah menuju ruang tamu, mereka masih berdiri di depan pintu.
Rozi bertanya pada Hamid, "Ada apa Akhi ?"
Hamid menjawab, "Nanti akan saya jelaskan pada Akhi, saya minta istri kita di ruang dalam dan kita berdua di ruang tamu".
Rozi pun menyetujui dan ia tidak merasa keberatan. Mereka berdua duduk diruang tamu. Saling berbagi cerita dan pengalaman sambil menikmati makanan dan minuman yang telah dihidangkan Rozi.
Akhirnya rasa penasaran yang bergejolak dalam hati Rozi ingin segera ditumpahkan, ia bertanya pada Hamid, "Akhi, apa yang menjadi alasan Akhi sehingga antara kita dengan istri kita berpisah ruangan? Coba Akhi jelaskan alasan yang Akhi miliki"
Hamid hanya tersenyum, kemudian berkata, "Hanya ingin jaga mata dan hati kita".
"Hanya sebatas itu?", Rozi bertanya sambil mengernyitkan keningnya.
"Iya", jawab Hamid sambil kembali tersenyum.
Hamid melanjutkan, "Akhi, kita sudah sama-sama pernah belajar, sudah sama-sama tahu bahwa Allah telah perintahkan laki-laki yang beriman dan wanita-wanita yang beriman untuk selalu menjaga, menahan dan menundukkan pandangan mereka dari melihat segala sesuatu yang diharamkan Allah dan dari segala sesuatu yang akan dapat membangkitkan syahwat, karena itu lebih menyucikan hati.
Pandangan adalah umpama anak panah beracun dari syetan yang akan mengotori dan meracuni hati kita. Semakin sering mata melihat pada sesuatu yang akan mengotori hati, maka akan berkurang dan hilanglah lezatnya iman dalam hati dan nikmatnya beribadah.
Apa yang akan terjadi, kalau kita sama-sama duduk diruangan ini dengan istri-istri kita?
Kita tetap berbaik sangka, kita mungkin bisa saling menjaga, namun kita tidak tahu apa yang terjadi dalam hati. Dan mencegah lebih baik dari mengobati. Sebelum syetan lebih dulu menjerat kita dengan tipuannya, seorang mukmin harus lebih dahulu tahu akan hal itu.
Kalau kita duduk saling berhadapan, saya duduk dengan istri saya dan akhi duduk dengan istri akhi. Kemudian kita saling mengobrol, saling memandang, saling tertawa dan tersenyum. Bisa jadi terbersit dalam hati istri akhi ketika melihat saya rasa tertarik pada paras saya, senyum saya, mendengar suara saya dan seterusnya. Kemudian ia coba bandingkan antara saya dengan diri akhi yang telah ia kenal luar-dalam segala kekurangan dan kelemahan akhi. Dan ia menemukan ada daya tarik dari diri saya yang ia sukai tapi tidak ia temukan dalam diri akhi. Mungkin akan timbul sedikit penyesalan dalam hatinya, kenapa ia dahulu cepat-cepat menikah, sedangkan pria dihadapannya, lebih ganteng, lebih sopan, lebih manis senyumnya, lebih indah suaranya, lebih kekar tubuhnya, lebih pintar dan segalanya.
Apakah akhi ingin keadaan tersebut menimpa istri akhi? Tentu tidak bukan?! Begitu juga dengan saya, saya juga sangat cemburu bila istri saya punya perhatian dan daya tarik pada lelaki lain, saya ingin istri saya hanya milik saya seutuhnya.
Sebagaimana saya dan akhi tidak ingin hal itu terjadi pada istri-istri kita, istri-istri kitapun juga tidak ingin dihati suaminya ada wanita-wanita lain yang lebih membuatnya tertarik. Kalau kita saling bertemu, akhi melihat istri saya, rupanya ada sisi daya tarik yang akhi temukan pada dirinya, akhi bandingkan dengan istri akhi, yang mungkin suaranya kurang indah, kata-katanya kurang manis terdengar, budi bahasanya kurang elok dan lain-lainnya, singkatnya segala hal yang akhi dambakan, tapi tidak akhi temukan hal tersebut pada diri istri akhi. Barangkali syetan akan membisikkan dihati akhi rasa penyesalan, ah.., kenapa saya menikah terlalu cepat dahulunya, rupanya masih banyak wanita yang lebih jelita, anggun, dan cerdas dari istri saya saat ini. Dan hal itu juga mungkin bisa terjadi pada diri saya.
Apa yang saya utarakan hanya sebagai contoh, agar kita lebih berhati-hati dalam setiap perbuatan kita, jangan sampai kita memberi peluang pada syetan dan hawa nafsu untuk mencelakakan diri kita. Seorang mukmin harus cerdas.
Saya berbaik sangka, dugaan-dugaan diatas mungkin tidak akan terjadi diantara kita, tapi kita tidak bisa menjamin seutuhnya bahwa kita bisa selamat dari keadaan itu. Mungkin hari ini kita bisa tejaga, tapi kita tidak tahu dengan esok, lusa dan seterusnya. Jadi pada intinya mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Disamping itu saya ingin istri saya menjadi bidadari di dunia sebelum menjadi bidadari di sorga. Diantara karakteristik bidadari sorga adalah 'Qashiratut tharfi', maksudnya adalah ia hanya melihat, mamandang pada suaminya. Tidak ada pria yang ia kenal selain suaminya. Dan tidak ada pria yang lebih gagah dan ia cintai selain suaminya. Betapa indahnya hubungan tersebut.
Apa yang saya sampaikan hanyalah pandangan saya yang mungkin salah dan mungkin juga benar. Tapi inilah yang saya pahami selama pembelajaran saya sampai saat ini. Mungkin terkesan agak fundamental dikalangan sebagian orang, tapi mempertahankan agama di zaman yang fitnah telah tersebar dimana-mana ibarat memegang bara api".
Rozi tertegun mendengar penjelasan Hamid, ia manggut-manggut tanda setuju. Sejak saat itu kehidupan Rozi mulai berubah juga keadaan istrinya. Iapun nampak lebih alim. Kalau dahulu ia selalu gesit dalam kegiatan yang didalamnya ada ikhtilath dengan lawan jenis, sekarang semua itu berusaha ia hindari. Ketika ditanya kenapa ia berobah, ia menjawab "Saya telah bertobat".
* * *
Betapa berharganya seorang sahabat yang soleh. Sahabat yang tak ragu menyampaikan kebenaran. Sahabat yang melandasi persahabatan atas dasar ketaatan pada Allah. Sungguh beruntung orang-orang yang selalu mengambil manfaat dari sahabat yang soleh dan amat merugilah mereka yang mengabaikan keberadan mereka.
Salam dari Kairo,
marif_assalman@yahoo.com

MAJELIS ZIKIR

MAJELIS ZIKIR

Dari Nabi saw., beliau bersabda:
Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia. Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju kelangit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau.
Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi: Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku?
Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami. Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan. Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat siFulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab: Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara orang yang ikut duduk bersama mereka.

Hadis riwayat Abu Hurairah ra

7 sunnah harian nabi Muhammad SAW

Menyimak buku 7 sunah harian nabi saw, karya ust. muhammad abdul syukur, ust. muhammad muslih aziz dan ust. muhammad syamsul yakin (pengantar ust. muhammad arifin ilham) rasanya tergelitik untuk kembali lebih berusaha istiqamah menerjemahkannya dalam aktivitas keseharian.
•Shalat Tahajud (menuai kehormatan, meraih sehat & keberkahan)
•Tadabur Al-Qur’an (mereformasi diri, membangun peradaban)
•Sholat Subuh Berjamaah di Masjid (memupus sifat munafik, meraih kemuliaan)
•Shadaqah (mengundang berkah, berbagi empati)
•Sholat Dhuha (menjadi muslim visioner, meraih rezeki multidimensi)
•Menjaga Wudhu (menebar pesona, meraih kesucian)
•Berzikir (melembutkan mata hati, damai setiap hari)
Disampaikan tujuh amalan sunah harian, bukan bermaksud untuk mempersempit dan membatasi sunah rasulullah saw pada angka tujuh. Namun jika ditanyakan apa saja yang biasa rasulullah saw lakukan dalam mengisi lembar harian (mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali) ? Jawabannya adalah; beliau selalu mengawali hari dengan (1) shalat tahajud, lalu (2) menadaburi Al-Qur’an. Saat adzan subuh berkumandang, berangkat ke masjid untuk (3) shalat subuh berjamaah. Sepulang dari masjid, beliau terkadang mencari sahabat yang tidak mampu lalu (4) menyedekahkan sebagian rezekinya. Beliau juga (5) selalu suci dalam setiap aktivitasnya; jika wudhunya batal, beliau segera berwudhu lagi. Ketika waktu dhuha tiba, beliau (6) mendirikan shalat dhuha. Kapan dan dimana serta dalam kondisi apapun, ia selalu (7) berzikir dan memperbanyak istighfar.

Al-Qur'an sebagai Pembela di Hari Akhirat

Abu Umamah r.a. berkata : "Rasulullah S.A.W telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari Al-Qur'an, setelah itu Rasulullah S.A.W memberitahu tentang kelebihan Al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah S.A.W : Belajarlah kamu akan Al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya." Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?" Maka berkata Al-Qur'an : "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga
telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca Al-Qur'an itu : "Adakah kamu Al-Qur'an?" Lalu Al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah S.W.T. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya : "Dari manakah kami memperoleh ini semua, pada hal amal kami tidak sampai ini?"
Lalu dijawab : "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari Al-Qur'an."

 
;