Senin, 07 Juli 2008

Mari Kita Hapus Kata PUTUS ASA, dari kamus kehidupan kita

Kita semua pasti pernah merasakan yang namanya Putus Asa atau putus harapan. Seakan-akan sudah mentok dan tidak ada jalan keluar lagi.

Ada yang berkata “Saya sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi, sudah berbagai cara saya coba, sudah mati-matian saya berusaha, namun tetap saja belum berhasil, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi, padahal ini sangat menentukan masadepanku, Sekarang Hancur Sudah Harapanku…..!!!”

Atau :”Saya sudah berusaha sekuat tenaga, tapi apa hasilnya…??? hanya kegagalan yang saya dapatkan, jadi buat apa berusaha lagi..Percuma .Percuma. Semuanya sia-sia saja…!!!!!”

Percayalah Sahabat, Tidak ada yang namanya Sia-sia dan Percuma dalam Hidup ini.

Alloh berfirman dalam Al Qur’anul Karim : Janganlah Kalian Berputus Asa dari Rahmat Alloh………..”

Rasululloh Bersabda : Sungguh menakjubkan Orang Beriman Itu, Jika Ia mendapat keni’matan (keberhasilan), Ia bersyukur, itu baik baginya. Dan jika ia mendapat Musibah (kegagalan) Ia bersabar, dan itupun baik baginya” ….Subhanalloh.

Biasanya mereka yang sering sekali Putus Asa adalah mereka yang hanya mengandalkan kemampuan diri sendiri, dan melupakan kekuatan dan kekuasaan Alloh yang Maha Segalanya serta ketawakkalannya akan ketentuan Alloh sangat rendah.

Bagi orang yang tidak beriman, ia sangat mendewakan ikhtiar dan kemampuannya sendiri. Saat Alloh mengujinya dengan kesuksesan, ia akan lupa diri dan berkata “ Ini semua karena usaha keras saya dan rencana-rencana matang yang saya susun selama ini, orang lain belum tentu bisa seperti saya”, namun jika ada kegagalan sedikit saja, ia akan mudah kollaps, stress bahkan depresi, karena ia hanya mengandalkan kemampuan dirinya yang sangat lemah, ia pun selalu disiksa kecemasan setiap waktu karena begitu takut dengan kegagalan dan takut rencananya tidak berjalan sesuai harapannya.

Bagi Orang beriman ia akan berusaha sekuat tenaga untuk meraih apa yang dicita-citakan selama ini, karena ia sadar ikhtiar itu wajib hukumnya, namun disamping kerja kerasnya yang begitu mengagumkan siapapun yang melihatnya, ia isi penuh hatinya dengan tawakkal, ia serahkan semua urusannya pada Alloh, Karena ia sangat yakin Rencana Alloh adalah yang terbaik untuknya.

Saat ia sudah berada pada puncak ikhtiarnya namun sepertinya belum ada perubahan. Ia tidak putus Asa, Ia akan memohon pada Alloh sang pemilik Alam semesta Beserta isinya. Ia menyadari Bahwa dirinya sangat lemah Namun Ia yakin Bahwa Alloh Maha Kuasa, Ia Bodoh tapi Alloh Maha Cerdas, Ia Miskin tapi Alloh maha Kaya.

Sungguh Pengakuan akan kelemahan dirinya adalah Sumber kekuatan yang sangat Dahsyat baginya. Dengan kekuatan itu ia selalu Otimis dalam hidupnya dan Ia memiliki Cita-cita yang tinggi, serta berjuang sekuat tenaga untuk meraih cita-citanya yang mulia itu.

Namun Jika Ikhtiarnya tetap tidak membuahkan hasil, seperti yang ia harapkan,bahkan gagal total, ia mungkin bersedih, namun kesedihan itu tidaklah berlangsung terlalu lama, karena ia sangat yakin bahwa apapapun ketetapan Alloh untuknya adalah yang Terbaik Baginya.

Karena ia Tahu firman Alloh: “ Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal itu baik untukmu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu buruk untukmu, dan Alloh Maha mengetahui (yang terbaik untukmu) dan engkau tidak mengetahui………..”

Ia pun akan segera bangkit dan mencoba menempuh jalan lain tentu dengan memohon petunjukNya……….

Jadi tidak ada yang namanya SIA-SIA Selama kita sudah BERUSAHA dan tidak ada yang namanya PUTUS ASA Jika kita sudah TAWAKKAL padaNya.

Itulah yang membedakan orang beriman dan tidak,

Tubuh dan otak 100% Ikhtiar, namun hati 100% Tawakka

 
;